Married Idol- Jinki POV (Chap-1)


Main Cast:  Lee Jinki/Onew, Kim Rumi, Han Chae Kyeong, Kim Jonghyun, Kim Keybum, Choi Minho, Lee Taemin.

Genre: Romantis, PG 15

***Yakk.. setelah sekian lama, aku publish juga nih Jinki POV, bakal terdiri dari banyak chapter tentu saja…. hahaha.. silahkan baca dan jangan lupa komen ^^


STORY


Apa yang terjadi jika ditengah makan malam bersama orangtuamu, tiba-tiba ibumu berkata, “Kau sudah cukup mapan, segeralah menikah dan berikan orang tuamu ini cucu!”

Aku menghentikan makanku saat itu dan memandang ibuku dengan penuh tanya.

“Eomma,…aku menikah? Aku bahkan belum 21 tahun!”

“Menikah sekarang atau saat usiamu 30 tahun, sama saja! Intinya kelak kau akan menikah juga. Lakukan saja sekarang, jadi rentang usia antara kau dan anakmu tidak terlampau jauh, kau akan sehat dan segar saat anakmu dewasa kelak,” nasehat ibuku.

Aku benar-benar menghentikan makanku saat ini. Kuletakkan sumpit dan sendok ku, tak selera lagi menyantap makanan rasanya walau menunya merupakan favoritku.

“Jadi ini alasan eomma mengajak ku makan malam? Membicarakan omong kosong ini? Eomma.. kau tau kan profesiku? Mana mungkin aku menikah sekarang! Aku masih ingin melanjutkan karir, masih banyak yang belum kulakukan. Impianku masih sangat banyak dan aku belum menuntaskan semuanya, kumohon mengertilah,” bujukku.

“Jinki-ya, eomma tau hal itu! Eomma hanya berfikir, usia eomma sudah sangat tua sekarang…”

“Eomma tidak tua kok!” putusku

“Tapi seusia eomma sudah banyak yang menimang cucu,” sahut eomma ku lagi. “Jadi, sebaiknya kau pikirkanlah.”

“Aku tidak akan memikirkan omong kosong itu! Aku akan menikah saat aku menginginkannya. Eomma tak usah kuatir, saat ini aku bahkan tak memikirkan seorang wanitapun. Aku hanya ingin bekerja sekarang.”

Kemudian aku bangkit dari kursiku, kuperhatikan ayahku yang diam saja masih menikmati makanannya tanpa terpengaruh pembicaraanku dan eomma. Aku sangat merindukan saat-saat makan malam bersama keluarga ku seperti ini, kami bertiga makan malam di ruangan yang sama di rumah kami. Kupikir orang tua ku juga memikirkan hal yang sama denganku, tapi rupanya mereka mengajak ku makan malam seperti ini ada maksud terselubung. Lebih baik aku kembali ke dorm saja. Aku tidak akan pulang ke rumah sampai ibuku merubah pikirannya untuk menyuruhku menikah.

“Aku tidak jadi menginap malam ini. Aku pergi,” pamitku pada orang tuaku

“Jinki-ya! Kau bilang akan menginap!” seru ibuku.

“Tidak jadi, aku akan ada schedul pagi, annyeong.”

Meninggalkan rumah dengan keadaan seperti ini bukanlah  hal yang ingin kulakukan. Aku sangat merindukan kebersamaan dengan orang tuaku, tapi aku sama sekali tidak nyaman dengan ucapan eomma tadi. Maafkan aku eomma… aboji. Aku memang selalu mengecewakan kalian.

Tapi tiba-tiba aboji meneriakiku sebelum aku sampai ke pintu keluar. Dan aku melihat eomma ku ambruk. Tidak! Jangan bilang eomma pingsan gara-gara aku? Andwee…

+++++++++

“Nyonya Lee mengalami hipertensi, syukur saja tidak sampai terkena serangan stroke, dia harus banyak beristirahat dan menjaga kondisi psikisnya, tidak apa-apa. Biarkan saja dia beristirahat beberapa hari dirumah sakit. Tapi pola makannya juga harus mulai diatur sekarang, baiklah saya pergi dulu,” ujar dokter yang menangani ibuku.

Aku memandang sedih kearah ibuku yang terlihat sangat lemah dan lelah. Ya, dia memang terlihat tua jika lemah seperti itu. Ayahku menggenggam jemari eomma, memberikan semangat. Dia memang pria yang tak banyak bicara tapi aku tau dia sangat menyayangi ibuku.

Saat aku menepuk pundak ayahku untuk memberinya semangat dia berkata, “wujudkan keinginan ibumu, Jinki-ya. Kau bahkan tidak tau kapan ajal bisa menjemput. Dia selalu mendukung dan memenuhi keninginanmu, jadi tak ada salahnya kan menurutinya kali ini?”

Oh tidak. Aku tidak suka keadaan ini didramatisir. Eomma akan baik-baik saja walaupun aku tak memenuhi keinginannya. Aku yakin itu.

“Aboji, eomma tak akan apa-apa,” sahutku.

“Tak apa-apa?” seru ayahku dengan nada meninggi. “Selemah ini dan kau bilang dia tak apa-apa?”

Aku terdiam melihat ayahku yang sangat emosi. Dia sangat jarang memarahiku, sehingga aku sangat ketakutan ketika mendengar suaranya yang meninggi seperti tadi.

“Mianhe..” sesalku.

“Dia sangat kesepian, harusnya kau tau itu. Kau yang jarang pulang. Kau yang putra kami satu-satunya. Rumah kita sangat sepi sekali, harusnya aku tak perlu menjelaskan hal ini padamu, ‘kan?”

“Tapi.. aboji, aku terikat kontrak… a-aku…”

“Pergilah… bukannya kau bilang tadi kau akan ada schedule pagi nanti. Kembalilah ke dorm dan beristirahat.”

++++++++

Sesampainya di dorm, perkataan ayahku selalu terngiang di telingaku bahkan membuatku tak bisa tidur. Melihat ku yang gelisah membuat Minho bertanya, “Hyung, Gwenchanayo?”

“Gwenchana… ehm, Minho.. kau sudah ngantuk?”

“Belum, wae?”

”Mau mendengarkan curhatan spesial dari ku?”

”Hah.. baiklah. Ayo kita keluar..” dia lalu bangkit dari tempat tidurnya dan ku ikuti.

Kami memutuskan untuk bercerita di dapur, dia memberiku sekaleng cola lalu bertanya, ”ada masalah apa?”

”Orang tuaku menyuruhku menikah..”

Minho yang saat itu sedang meminum colanya tiba-tiba menyemprotku, ”Mwo?! Menikah? Yang benar saja!”

Aku membersihkan wajahku yang terkena semprotannya dengan tissu. Menyebalkan sekali anak ini.. wajahnya tampan tapi sifatnya buruk sekali saat kaget.

”Bagaimana menurutmu?” tanyaku.

”Tentu saja di tolak dong Hyung! Bagaimana karir kita kalau kau menikah!” serunya.

”Tapi.. eomma ku tadi pingsan! Hampir saja di kena strock gara-gara aku tak mengabulkan permintaannya..”

”Yaa.. hyung, tapi bagaimana karir kita kalau kau menikah! Perusahaan juga tak akan menyetujui hal ini!”

”Huaaa~ lalu gimana dong, Ho? Aku DI-LE-MA!”

”Baiklah.. anggap saja, perusahaan setuju.. dan karir kita tak menjadi masalah jika kau menikah.. tapi yang menjadi masalah.. kau akan menikah dengan siapa? Memangnya kau punya pacar?” Aku menggeleng, ”Ah~ MVP diluar pasti akan mengantri untuk kau nikahi.. tapi menikah itu tak boleh sembarangan. Cukup sekali seumur hidup,” aku mengangguk. ”bagaimana kalau menikah dengan Juri-noona?”

Aku meneriakinya, ”Yaa.. Ho! Yang benar saja.. Shiroh!”

”Jisun-noona?” dia tersenyum tampak sekali sedang menggodaku , ” Ahya.. aku tau, pasti Chae Kyeong-noona..”

Wajahku memerah. Ah~ Han Chae Kyeong, dia yeoja yang sangat ku sukai sejak aku belum debut dengan SHINee. Aku berulang kali mengajaknya kencan tapi tak pernah berani mengungkapkan perasaanku. Aku tau dia mengetahui kalau aku menyukainya… tapi, bagaimana aku bisa menyatakan cinta padanya.. saat menyentuh tangannya saja aku sangat gugup.

”Yaa.. wajah Hyung merona..” goda Minho lagi.

”Minho-ya.. jangan meledek ku! Hah, bagaimana caranya aku menyatakan cinta pada Chae Kyeong?”

”Mana ku tahu Hyung. Aku kan sama sepertimu, belum pernah pacaran.. apalagi nembak cewek!” kata Minho santai.

”Yaa.. Ho! Ajarin dong, pasti kau pernah membacanya di buku , ’kan?”

”Tanya sama Jonghyun-hyung saja.. aku ngantuk. Selamat berusaha membahagiakan orang tua mu dan dirimu sendiri ya Hyung..” katanya lalu meninggalkan aku sendirian di dapur.

++++++++++

Aku bertemu Chae Kyeong di ruang artis sebelum perform Juliet di Mubank. Hah, dada ku selalu berdebar kencang saat bertemu dia. Oh Tuhan.. bantu aku… bantu aku agar bisa mendapatkan yeoja ini.

Lalu sebelum aku di rias oleh Chae Kyeong, aku menerima pesan dari ayahku. Katanya ibuku sudah keluar dari rumah sakit, syukurlah. Tapi dia juga menulis kalau pesannya padaku semalam tidak berubah. Aku harus segera mencari istri untuk menemani ibuku di rumah.

Aku lalu berfikir. Istri yang bisa menemani ibuku? Hah, saat itu juga Chae kyeong mulai menata rambutku. Aku bisa merasakan lembut tangannya, membuatku merasa tenang dan nyaman. Chae Kyeong, dia itu sangat mencintai pekerjaannya sebagai hair stylist. Aku tau dia ingin menjadi seorang profesional dibidangnya. Dan bakatnya juga luar biasa… jika aku melamarnya dan menyuruhnya tinggal di rumah saja menemani ibuku. Itu pasti akan menghancurkan impiannya.

”Oppa.. kau sedang memikirkan apa?” tanya Chae Kyeong membuyarkan lamunanku.

”Ani.. a-aku hanya merasa gugup sebelum tampil..”

”Benarkah? Bukannya kau sudah mulai terbiasa seperti ini?”

”Hah.. Kyeong-ah.. tetap saja setiap penampilan itu membawa rasa gugup yang berbeda..” kataku.

Dia tertawa setelah itu. Ah~ tawanya, terdengar renyah dikupingku.. aku dapat melihat dari meja rias pantulan senyum member yang lain saat melihat aku terhanyut karena Chae Kyeong.. ah.. dasar mereka.

+++++++++

Seminggu berlalu, hari ini aku makan siang bersama orang tua ku di rumah kami. Kulihat eomma sudah agak sehat walau terlihat pucat. Aku sangat sedih melihat kondisinya ini.

”Jinki-ya.. kau sudah setuju dengan saran eomma untuk menikah bukan?”

”Eomma… kenapa masih membicarakan itu? Yang terpenting itu kesehatan eomma!”

”Tapi eomma sudah sangat ingin menimang cucu, Jinki…” kata ibuku lagi.

”Ne.. eomma.. baiklah aku setuju. Tapi bagaimana dengan karir ku? Bagaimana dengan pertanggung jawabanku dengan perusahaan?”

”Tenang Jinki-ya.. kita atur saja agar pernikahanmu berjalan rahasia. Eomma sendiri yang akan membicarakan dengan atasanmu. Yang terpenting sekarang, apakah kau sudah memiliki yeoja yang akan kau nikahi?” ibuku terlihat senang saat mengatakan itu.

Aku mengangguk, ”Ne.. aku sudah punya eomma. Aku akan segera melamarnya..”

Senyum cerah mengembang dari wajah kedua orang tuaku saat aku mengatakan itu. Aku juga merasakan yang sama.

Ah~ Chae Kyeong-ah.. aku tak sabar ingin mengatakan perasaanku padamu.

+++++++++

Kami berdua saja saat ini, di ruang artis Studio SBS sebelum filming starking. Aku dapat mendengar bunyi degup jantungku. Aku sangat gugup karena aku akan menyatakan perasaan ku dan sekaligus melamar Chae Kyeong.

Ah~ merasakan sentuhan tangannya di kepalaku saja sudah membuatku sesak nafas. Bagaimana kalau lebih dari itu?

Setelah dia selesai menata rambutku, aku mengajaknya bicara.

”Yaa.. oppa, ada apa? Kau tampak serius sekali?” katanya dengan senyumnya yang manis meriasi wajah imutnya.

”Chae Kyeong.. sebenarnya… a-aku. ” aku lalu berdehem sebentar, karena aku merasa suara ku sedikit serak, ”A-aaku menyukaimu Chae Kyeong-ah..”

YES… akhirnya aku mengatakannya. Mengatakan perasaan yang ku pendam dua tahun ini. Ku lihat dia menutup mulutnya yang terkejut dengan kedua tangannya. Seakan tak percaya dengan ucapanku. Aku lalu menarik tangannya. Menggenggamnya.

”Maukah … maukah kau menikah dengan ku Chae Kyeong?”

Dia masih tak menjawab.. masih terkejut dan berusaha memalingkan wajah.

”Jawab aku Chae Kyeong-ah..” pintaku.

“Oppa.. kau tidak sedang taruhan, kan?”

Aku menggeleng, ”Aku serius Chae Kyeong-ah.”

”Sebenarnya.. a-aku juga menyukai mu oppa… tapi, kita tak mungkin menikah dalam waktu dekat ’kan?”

”Kalau kau juga menyukaiku.. tentu saja kita akan menikah secepatnya…” kataku.

”Ne… oppa, tapi.. bagaimana dengan karir kita?”

”Kita akan menikah diam-diam… ayolah .. Kyeong-ah.. apalagi yang menghalangi kita bersama?” aku masih membujuknya.

”Ta-tapi.. aku baru saja mendapat beasiswa ke Jepang, oppa..”

Seketika itu juga aku merasa tubuhku lemas. Aku sudah tau apa kelanjutan dari perkataannya.

”Mianhae.. kesempatan untuk sekolah disana sangat langka.. lagipula, tak mungkin juga kan untuk menikah di saat karir kita lagi bagus seperti ini…”

”Ne.. aku mengerti,” kataku. ”Lalu, kapan kau akan berangkat?”

”Minggu depan… ku mohon .. mungkin ini kejam.. tapi.. kumohon oppa tetap menungguku..”

Aku mengangguk dan membelai lembut rambutnya. ”Ah, Kyeong.. sepertinya filming akan mulai. Aku ke studio dulu ya..”

Setelah keluar dari ruangan itu, aku merasa sakit di dadaku. Teramat perih… yeoja itu… dia begitu mencintai karirnya… sementara eomma, dia ingin istriku tetap diam di rumah. Walaupun kelak aku dan Chae Kyeong hidup bersama..  itu akan memaksa Chae Kyeong berhenti dari pekerjaannya. Hal itu pasti akan sangat menyakitkan baginya.

Seminggu kemudian, Chae Kyeong pergi ke Jepang. Rasanya hampa sekali ketika tak ada dia yang mendandani kami. Aku merasa gelisah dan tak nyaman.. bahkan saat perform Juliet di Mubank, aku tak berkonsentarsi dan malah terpeleset saat menari. Tak melihat ada genangan air di bawah kakiku.

Sakit sekali rasanya, harus tetap tertawa bersama pengisi acara yang lain di atas panggung padahal hati ini ingin menangis. Dan puncaknya ketika aku turun dari panggung, ketika ada sebuah lampu yang hendak jatuh didekatku, aku merasa tubuhku lemas dan kehilangan tenaga. Aku jatuh tak sadarkan diri.

Kejadian itu menjadi insiden yang mungkin tak akan pernah kulupakan dan termasuk tragedi acara musik terburuk. Pihak KBS menyalahkanku.. mengatakan bahwa aku terlalu berlebihan.. menyebutku pengecut karena pingsan melihat lampu jatuh padahal jatuhnya lampu itu tak mengenaiku. Kemudian banyak orang yang membelaku… tapi aku tak butuh pembelaan atau cacian. Yang kubutuhkan hanya ketenangan dan orang-orang berhenti menekanku.

Aku juga membutuhkan Chae Kyeong.. walau sayangnya yeoja itu tak peduli. Dia tak menanyakan kabarku walau tau aku pingsan. Bahkan dia tak pernah menghubungiku. Itukah yang di sebut suka? Aku rasa dia hanya mementingkan ambisinya saja.

+++++++++

”Jinki-ya.. kenapa kau seperti itu saat melihat Yoogeun? Dia lucu sekali.. tapi kau tak bisa menjadi ayah yang baik. Contohlah Minho atau Key.. hah.. mereka harusnya segera menikah..” seru eomma saat aku menemaninya menonton Hello Baby di rumah.

”Eomma.. tapi bagaimanapun juga, Yoogeun itu anakku.. jadi dia juga cucu eomma… dia terlihat menyukaiku kok,” kataku.

”Menyukai karena dia mengingat namamu?” Eomma mencibirku, ”Hah, Aigoo~ lucunya anak itu… melihatnya membuatku ingin menimang Jinki kecil.” kata eomma lagi.

”Kalau begitu.. timang saja aku, eomma,” kataku bergulit manja dipangkuan ibuku.

”Bagaimana.. kau bilang kau akan melamar yeoja yang kau suka. Tapi kenapa sampai sekarang kau belum mengenalkannya pada eomma?” kata eomma mengelus rambutku.

”Dia pergi eomma.. lagipula. Aku tak ingin menghancurkan karirnya karena menikah denganku.. hah, bagaimana kalau eomma mencarikan aku istri saja.. aku akan menerimanya selama dia seorang yeoja..”

”Kuraeyo? Apa tidak menyesal?”

”Tidak eomma.. pilihan eomma pasti baik. Aku percaya…”

”Hah… jangan berkata begitu karena kau sedang patah hati!”

”Eomma.. aku serius. Jika eomma menyuruhku mencari sendiri, semakin lama pula eomma akan menimang cucu… ”

”Baiklah.. eomma mempunyai kenalan.  Dia teman eomma waktu sekolah menegah…”

Aku menyela, ”Yaa.. artinya dia seumuran eomma dong?”

Eomma memukul ku,”Bukan…  tapi teman eomma itu mempunyai seorang anak gadis… dia juga sangat ingin anaknya segera menikah..”

Aku tiba-tiba merasa tertarik, ”Kalau begitu cocok dengan eomma dong..”

”Ne.. kemarin dia menceritakan tentang anaknya. Katanya, anaknya itu fans dari grup-mu..” aku tertawa mendengar itu, ”dia sudah menyelesaikan studinya.. tapi.. dia lebih tua darimu..”

”Kalau eomma ingin aku menikahinya.. artinya tak masalah kan? Dia belum bekerja ’kan?” eomma mengangguk, ”Berarti, dia bisa menemani eomma di rumah, sesuai kriteria tuh.. ya sudah.. kenalkan saja aku dengannya…. jika aku merasa cocok. Silahkan lanjut..”

”Kuraeyo?” eomma tampak bersemangat.

”Ne.. tapi kenalkan nanti saja.. setelah promosi album baru ku selesai, kasihan sekali jika dikenalakan pada saat-saat ini. Aku masih sibuk latihan dance, rekaman, musical dan variety show.. tak akan ada waktu.. jadi kenalkan padaku saat semua kegiatan promosi selesai.. yah.. sekitar akhir oktober saja? Bagaimana?”

”Ne.. ne… baiklah.. semoga saja yeoja itu tak keburu di pikat namja lain…”

”Hah.. itu artinya dia tak beruntung. Ya, eomma atur saja lah.. kalau eomma ingin dia yang menjadi istriku.. artinya eomma harus mengatur agar dia tidak jatuh ke pria lain..”

Eomma tersenyum dan mencubit pipiku gemas, ”Aigoo~ anakku… baiklah, eomma akan menghubungi ibunya.. sekaligus meminta foto yeoja itu. Sekarang kau bersitirahatlah… kau pasti lelah. Aigoo, anakku.. kau makin dewasa saja.. kau bahkan membentuk otot di tanganmu..di perutmu juga.. aigoo~ kau sudah bukan bocah gendut lagi. ”

Aku bangkit dari pangkuan eomma dan tertawa,”Ne.. aku sudah dewasa… tapi aku tetap Lee Jinki, putra kesayangan eomma… selamat malam eomma… ” aku mengecup kening ibuku sebelum akhirnya masuk ke kamarku.

Sebelum tidur, aku bergumam, ”Chae Kyeong… mianhe… aku tak akan menunggumu.. ”

To Be ConTinued

36 pemikiran pada “Married Idol- Jinki POV (Chap-1)

  1. Oh begitu ceritanya… *manggut2*
    hmmmm kalo dipikir2 awalnya niat onew kurang baik, masa mau nikahin cewe demi ada yg nemenin ibunya dirumah, jahat ih. *asumsi awal krn blm ketemu rumi*
    well, eat that chae kyeong, onew yg melepasmu!
    kak mit, *noel2* chapter 2 nya kapan??? ditunggu secepatnya ya~~~~~~

  2. Aku kira di chapt ini jinki udh ketemu sama rumi,
    pdhl aku mau tau pendapatnya jinki waktu pertama kali ketemu rumi *tunggu next chapt*
    Jinki jadi anak berbakti banget deh~
    demi ada yg nemenin eommanya di rumah + ada yg kasih eommanya cucu, jinki rela di jodohin *terharu* #lebe
    Sukurin tuh si chae kyeong, jinkinya kaga mao nungguin dia..hahaaa
    Klo yg ini jadwal’a setiap hari apa onn?
    hehee~ mau d bikin reminder kaya MI yg kmrn 😀

  3. dubu memang anak berbakti yuu….
    tapi kasihan rumi, ternyata dinikahin buat nemenin ibunya,u..u..

    part 2 tgl 18? uwoo mit onn lama bangett..
    #sabarmenunggu

  4. Yeyeyeyesung.. Jinki POV udah ada….hahahankyung~~
    tgl 18? Lama bner onn..
    Yg Rumi POV’y kpn d’publish onn? Gak sbar nunggunya..hohoho

    to Chae Kyoung.. Mianhae, jinki tak mnunggumu..huhuhu *chae kyoung nangis d’pjokan narik2 tali bwt gntung dri* …

  5. ya ampun jadi segitunya c jinki sama chae kyeong… mirip2 pangeran shin ye… hahaha~
    lanjutannya mit… penasaran kapan dia mulai jatuh cinta… 😛

  6. Wahh ada Jinki POV nya juga,! ^^
    c’Chae Kyoung gtu amet ama c’baba,.
    Kasiankan Baba nya dtinggal k’Jepang..
    Lanjutin Onn..
    Pengen tau kesan pertama c’baba ke Rumi,!

  7. Annyeong! Maaf baru sempet baca ff ini. Aku udah pernah baca Married Idol sampe abis, dan aku sukaaaa banget sama ff itu. Eh tau nya aja Jinki POV!! Makin seru ajaaaa!
    Author daebak deh!

    Terus komentarnya…………aku bingung x_x soalnya di sini belum ada konflik sih haha.. Tapi lanjut!

  8. Onew nerima perjodohan soalnya udh capek nyari istri :3
    Annyeong author… aku readers baru #bow
    Ha jadi Rumi umurnya lebih tua dari Onew??? O.o
    Aku ijin baca chap duanya yahhh 😉

*Ayo Comment Dunks ^0^/