Married Idol (chapter 12)


Author : Onmithee

Main Cast  : Kim Rumi, All Shinee member

Support Cast : Jang Kyungho

Length : Sequel,

Genre : Romance, Friendship

Rating : PG-15

STORY

“Wow, kita ke bioskop.. kyaaa~ aku senang! Kupikir kau akan membawaku ke bukit seperti dulu itu,” kataku bergegas keluar dari mobil dan berlari-lari kecil menuju pintu masuk gedung bioskop.

“Tingkahmu seperti bocah saja Rumi,” sahut Jinki sambil tertawa dan berusaha menyusul langkahku.

“Aku sudah lama tak nonton. Makanya aku senang! Hm~ kita akan nonton apa?” kataku berhenti di dekat penjual karcis.

” Haha~ aku sudah beli tiketnya. Ayo ikut aku…” kata Jinki menarik tanganku untuk mengikutinya.

”Yaa! Ini film apaan? Aku sudah baca reviewnya, ini film yang buruk dan tak laku! Untuk apa kita menonton film ini,” kataku saat kami sudah berada di dalam bioskop dan opening film yang berjudul ’Blood and Honour’ sudah muncul di layar besar.

”Kau lihat yang menonton saja sedikit. Jinki-ya, kita ganti studio saja ya…” pintaku lagi.

Tapi Jinki menggeleng sambil memakan popcorn-nya. ”Ani, aku memang sengaja mengambil film ini.”

”Yaa… seleramu buruk sekali!”kesalku.

”Yeobo.. perhatikan dong sekitar kita..” kata Jinki berbisik karena film sudah mulai.

Aku mengikuti perkataannya dan YAAA!!! Aigoo~ ruangan ini walau penontonnya sedikit tapi mereka semua berpasang-pasangan.

Aha! Sekarang aku mengerti maksud Jinki mengajakku menonton film ini.

”Sudah mengerti kan maksudku,” kata Jinki mulai mendekatkan tubuhnya padaku. Dengan cepat aku mendorongnya dan bangkit dari dudukku, lalu aku menuju pintu keluar tapi aku menghentikan langkah saat sudah sampai di baris kedua. Memperhatikan dua orang yang duduk disana. Dan mulai berjalan mendekati mereka.

Walau ruangan bioskop ini gelap tapi aku dapat mengenali namja yang sedang asyik berciuman dengan seorang yeoja itu.

Aku mengenali warna rambut namja itu dan suaranya saat berbisik pada yeojanya. Jinki yang berusaha menyusulku juga menghentikan langkahnya di sampingku dan ikut memperhatikan sepasang kekasih yang sedang berciuman itu.

Kalau saja ini ruangan bioskop ’normal’ yang mana pengunjungnya memang berniat untuk menonton film, mungkin saja aku dan Jinki sudah diteriaki dan dimarahi habis-habisan oleh penonton yang lain. Tapi nyatanya walau aku dan Jinki menghalangi layar, tak ada yang peduli. Termasuk sepasang kekasih yang kami perhatikan ini.

Mereka berdua asyik sekali, bahkan sampai tak sadar kalau aku dan Jinki berada dihadapan mereka.

Sang namja akhirnya menghentikan ’serangan’ pada yeojanya. Dia mengarahkan pandangannya padaku dan Jinki yang memandangi mereka dengan terperangah.

”Yaa.. hyung. Rumi-noona… kenapa kalian disini?” kata namja itu kaget.

”Taeminnie.. kau rupanya… OH!” kata Jinki tak kalah kaget sambil menutup mulutnya.

Kakiku benar-benar lemas saat ini. Rupanya aku memang masih memuja Taemin, aku ingin menangis rasanya setelah melihat dia berciuman dengan yeojanya.

YAA~ yeoja itu ingin ku cekik!

@@@@@@@@

Kami memutuskan untuk tak jadi menonton film dan malah pergi ke restoran dan memesan sebuah ruangan privat disana sambil makan malam bersama. Tapi walaupun sangat lapar, aku tak berselera makan karena masih shock!

Tentu saja shock karena aku tak menyangka seorang Lee Taemin bisa mempunyai yeojachingu.

Ah~ aku lupa, dia sekarang sudah 22 tahun. Jinki bahkan saat seusianya sudah menikah denganku. Taeminie sudah bukan remaja polos lagi. Dia sudah menjadi seorang Namja yang sebenarnya.

Tapi aku tak bisa terima!

Idolaku… pujaaanku.. sudah punya yeojachingu…

Aku masih menganggapnya seperti 7 tahun lalu saat dia baru debut. Bocah lelaki imut yang menari dengan lincah… bukannya seperti sekarang.. makhluk pencium!

”Ah~ Hyung, Rumi-noona.. kenalkan, dia Park Chaeri.. pacarku,” kata Taemin malu-malu sambil menyenggol lengan kekasihnya itu.

Aku memandangi yeojachingu Taemin. Dia sepertinya yeoja biasa, tak ada tampang kalau dia itu trainee. Pastinya jika bukan kenal dari dunia entertain artinya yeojachingu Taemin adalah yeoja biasa, mungkin teman sekolahnya. Tampangnya juga biasa saja. Taemin jauh lebih manis ketimbang sang yeoja. *Yaaa… #tabok Rumi! Manisan aku kale drpd Taemin, #reader muntah*

”Yaa.. Taeminnie.. kau bahkan tak pernah cerita tentang dia.. ah maafkan aku, annyeong Chaeri-sshi. Maaf, dia memang belum menceritakanmu pada kami..” kata Jinki sambil berusaha bersikap sopan pada yeojachingu Taemin. Sementara aku diam saja, aku masih kesal dan patah hati.

”Hyung.. Mianhamida, usia jadian kami belum sampai 1 bulan. Jadi aku masih merahasiakannya dari member yang lain,” ujar Taemin, sementara sang yeoja wajahnya makin memerah.

”Ah~ Taeminnie.. tak apa. Aku maklum… hey bagaimana kalian bisa saling kenal?” Jinki menginterograsi Taemin. Aku dapat melihat ekspresi malu-malu dari Taemin saat memandang yeojanya… ah~ benar-benar pasangan dimabuk kepayang.

”Dia hoobae ku di kampus..” jawab Taemin sambil mengelus lembut rambut yeojanya. Bikin iri!

”Wah.. Chukkae, aku senang mengetahui hubungan kalian… tapi, kuharap Chaeri dapat memaklumi kondisi Taemin. Aku yakin, kau pasti paham tentang profesinya…”

Jinki belum selesai bicara, yeoja itu menyela dengan penuh semangat,”Ne, oppa. Aku paham. Aku tak akan menghambatnya dalam bekerja, aku tau posisiku…”

”Gomawo jagy…” kata Taemin menatap yeoja-nya. Lalu dia berkata sambil memandang aku dan Jinki, ”Hm.. sepertinya kalian juga punya cerita untukku.”

Aku langsung kelabakan setelah mendengar perkataan Taemin barusan. Jinki menatapku dengan pandangan penuh tanya. Aku mengerti maksud Jinki walau dia tak mengucapkannya. Pasti Jinki sedang bingung untuk menceritakan tentang hubunganku dengannya yang sudah kembali terajut atau memilih untuk merahasiakannya.

Lalu aku menjawab, ”Seperti kau lihat Taeminnie. Aku dan Jinki sudah baikkan.”

Yeojachingu Taemin menatap kami heran. Yeah.. dia pasti bingung dengan maksud perkataanku, tapi aku dapat melihat ekspresi kebahagaiaan di wajah Taemin.

“Kuraeyo? Kalian tak bercanda ‘kan? Aigoo~ aku turut berbahagia… akhirnya kalian bersama lagi. Hyung, Chukkae. Aku tak tau harus berkata apalagi Hyung saking senangnya..” kata Taemin sambil menyalami aku dan Jinki.

”Tapi jangan beritahu member yang lain ya..” pesanku.

”Mwo? Wae? Jonghyun-hyung dan Minho-hyung pasti sangat senang..”sahut Taemin sambil mengedip-ngedipkan matanya. Kyaa~ kebiasaannya itu masih belum hilang, syukurlah… dia masih seperti Taemin yang kusuka dulu.

”Nanti kami yang akan memberitahu mereka sendiri,” kataku singkat kembali memakan makananku dan berusaha sebisa mungkin mengalihkan padanganku dari wajah Taemin yang menggemaskan.

”Hmm.. baguslah kalau begitu..” lalu dia berkata pada yeojachingu-nya, ”Jagy, makanmu sudah selesai ’kan? Kita pergi dari sini yukk.. tak nyaman mengganggu mereka..”

Jinki yang saat itu sedang menikmati minumannya tiba-tiba tersedak. Aku rasa dia juga sama sepertiku, sangat risih mendengar Taemin memanggil kekasihnya dengan mesra seperti itu.

”Yaa.. Lee Taemin! .. kau berlagak sekali, aku tau maksudmu mengajak yeojamu pergi.. bukan karena takut mengganggu kami, tapi pasti kau ingin berduaan dengannya ’kan?” kataku sambil mengusap-usap punggung Jinki yang terbatuk-batuk.

”Yaa.. noona Daebakk. Tau saja maksudku..” kekeh Taemin sementara sang yeoja wajahnya sudah kayak kepiting rebus. ”Kalau begitu, kami pamit dulu ya.. Hyung, gomawoyo traktirannya. Nanti gantian, aku yang traktir kalian. Annyeong…”

Sebelum Taemin dan yeojanya keluar dari ruangan, Jinki yang sudah tak batuk-batuk lagi berseru, ”Yaa… Taemin, kau harus pulang sebelum pukul 11 malam. Tak boleh menginap di luar. Arasseo?!”

”Yaa… Hyung,” protes Taemin.

”Arasseo?!” Jinki tak peduli dengan protes Taemin.

”NE! Arasseo.. HARABOJI!”kesal Taemin sambil menutup pintu geser itu dengan kasar diiringi suara cekikikan dari sang yeoja.

@@@@@@@

Setelah makan malam selesai, Jinki mengajak ku ke tepian sungai Han. Katanya akan ada festival kembang api malam ini disana dalam rangka mengakhiri musim panas. Memang keadaan disana cukup ramai, saat kami sampai sudah banyak orang yang duduk-duduk menunggu kembang api dinyalakan.

Hah.. Jinki nekat sekali mengajakku kemari, walau dia sudah menutupi wajahnya sedemikian rupa dan tampak seperti orang aneh, aku tetap saja kuatir ada yang mengenalinya.

”Jinki-ya.. kita tak seharusnya kemari ’kan? Bagaimana kalau ada yang mengenalimu?” bisikku ditelinganya saat kami sudah menemukan tempat duduk untuk kami.

”Gwenchana Rumi-ya, tak ada yang akan mengenaliku karena penerangan disini buruk dan orang-orang asyik dengan aktifitasnya masing-masing… tak usah kuatir..” balasnya sambil menyerahkan sebotol air mineral untukku.

Lalu dengan setengah menggumam Jinki berkata, ”Aku cemas dengan Taemin..”

”Wae?” tanyaku.

”Sebenarnya tak perlu cemas sih.. hanya saja, kau tahukan kalau aku sudah bersamanya sejak lama.. jadi aku cukup kuatir dengan kisah cintanya.. dan yeah.. kuakui aku cukup terkejut. Aku tak menyangka kalau sudah tiba waktu untuknya bersama dengan yeoja yang disukainya.. bagiku dia tetap anak-anak. Hah.. aku tak tau bagaimana komentar Key jika tau hal ini..”jelas Jinki sambil menerawang menatap sungai Han.

”Aku juga cukup kaget dan yah.. cukup sedih,”timpalku.

Jinki memandangku penuh senyum, ”kenapa sedih? Kau patah hati?”

Aku mengangguk dan meneguk air yang diberikan Jinki tadi dan dia tertawa melihat jawabanku.

”Rumi-ya, kau sudah punya aku. Ngapain patah hati gara-gara bocah itu?”

”Tetap saja… dia idolaku. Aku tak pernah ngefans dengan seseorang seperti aku dengannya..” sahutku menunduk malu.

”Hah.. kau ini tamak sekali. Sudah memiliki namja setampan diriku tapi masih mengidolakan bocah itu,” dia mendengus tapi masih mengelus rambutku saat mengatakan itu. ”Jangan bersedih karena dia ya.. hah, tapi tetap saja… aku merasa jijik saat dia memanggil yeoja-nya ’jagy’ seperti pasangan yang sudah menikah saja,. Padahal baru sebulan berkencan..”

Aku menganggukinya lalu berkata, ”tapi kau juga memanggilku dengan sebutan ’yeobo’.”

”Itu karena aku menyayangimu.. haha” sahutnya. ”hah, berarti tinggal Minho dan Jonghyun saja yang masih kosong.”

Aku kehilangan senyumku saat dia berkata itu. aku memandangnya yang sedang menatap langit. Tapi sepertinya dia sadar kalau aku menatapnya dengan keterkejutanku. Dan dia bertanya, ”Wae Rumi? Kau pasti kaget.. yah, Key juga sudah punya seorang yeoja… tapi dia masih menyembunyikannya dari kami. Hah… menyebalkan anak itu. padahal aku penasaran sekali, yeoja seperti apa yang bisa membuatnya tergila-gila selama 3 tahun ini. Ohya, kulihat kau masih dekat dengannya. Bagaimana kalau kau mencari tahu. Ah~ aku sangat penasaran.”

Jinki tau… yah, dia tau kalau Key dekat dengan seorang yeoja. Tapi dia tak tau kalau yeoja itu adalah aku. Ah~ bagaimana ini. Aku takut.. sangat takut jika Jinki tau kalau yeoja itu adalah aku.

”Rumi-ya.. kau baik-baik saja ’kan?” tanyanya melihat aku yang terdiam.

”Aku lelah…”

”Mwo? Tapi kembang apinya belum mulai..”

”Aku mau pulang…”

Aku bisa melihat wajah panik Jinki saat itu, dia memegang dahiku untuk memastikan aku tak sakit. Dia pasti heran dengan perubahan sikapku. Yah, aku memang merasa tak nyaman karena kini aku telah menyembunyikan darinya sesuatu yang sangat penting dan yah.. aku ketakutan karena telah berbohong padanya.

@@@@@@@@

Aku berbaring di kamar ku saat ini. Sedang kebingungan. Bingung untuk jujur pada Jinki atau tidak. Saat dia mengantarku pulang tadi, aku tak berani menatapnya. Aku takut dia bisa membaca pikiranku dari tatapan kami.

Memejamkan mata untuk tidur saja rasanya sulit. Ah~ aku jadi penasaran cara apa yang digunakan Jinki dulu saat dia menyembunyikan perasaannya dariku. Karena aku tak bisa setenang dia dalam menutupi kegelisahanku.

Ditengah kebingungan, aku mendengar Hp ku berdering,.. panggilan dari Jinki. Dia bilang akan menelponku memang ketika dia sudah sampai di dorm.

”Yeoboseyo..” sahutku.

”Aku sudah sampai… hm~ kau baik-baik saja kan?” tanyanya.

”Ne.. aku tak apa. Aku sudah mau tidur.”

”Beristirahatlah yang cukup. Mianhae mengganggumu. Aku akan menutup telponku… selamat tidur yeobo~ pastikan kau memimpikanku malam ini.”

Aku tertawa mendengar perkataannya itu dan berkata, ”kau juga mimpikan aku ya…”

”haha~ kalau aku memimpikanmu artinya aku tak bisa tidur dong,” sahutnya.

”Mwo?!” seruku.

”Sudahlah, mimpi indah ya. Saranghae. Kau tutup telponnya duluan..”

”okey,.. i love u.”

Setelah mengatakan itu, aku menutup telponnya. Perasaan gelisahku tadi tiba-tiba lenyap begitu saja. Entahlah, aku juga tak tau mengapa. Tapi aku merasa sangat bahagia dengan perhatian yang Jinki berikan padaku.

Aku memandangi Hp pemberian Jinki 2 hari lalu itu. dan kemudian menggenggam kalung pemberiannya. Bahkan saat aku sendirian di kamarku saat ini, aku bisa merasakan kehadiran Jinki disisiku.

Aku yang terlalu mencintainya sampai tak sanggup mengatakan hal yang bisa menyebabkan aku dan dia menjauh lagi.

Yah, bagaimanapun juga aku tak akan memberitahu tentang hubunganku dengan Key 3 tahun ini. Aku tak ingin melukainya dengan memberitahu kenyataan.

Walau pada dasarnya aku merasa berdosa sekali.

Aku baru saja meletakkan Hp ku di samping bantal saat aku mendengar bunyi pesan masuk. Buru-buru kuambil Hp ku, berharap itu pesan dari Jinki. Tapi ternyata aku salah. Itu pesan dari Key dan bunyinya mengejutkanku.

’Pastikan aku, kalau yang Onew-hyung telpon tadi bukan kau! Tapi tampaknya aku salah. Aku bahkan tak bisa menelponmu tadi. Itu karena Hyung sedang menelponmu ’kan?’

Aku menjadi panik lagi. Oh tidak, rupanya Jinki menelponku saat Key ada di dorm. Ah~ otthokae? Yah.. aku tak boleh panik. Aku abaikan saja pesannya. Tapi kemudian, Key malah menelponku. Arrgghh~ aku harus bagaimana?

Dengan ragu-ragu aku menjawabnya. ”Yeoboseyo..”

Dia tak menjawabku, tapi aku bisa mendengar suara isakkannya. Oh tidak.. jangan bilang dia menangis lagi. Dan lagi-lagi karena aku.

”Key…” kataku lemah.

”Yang dia telpon itu kau ’kan?”

Aku merasakan tubuhku bergetar saat ini. Aku sangat ketakutan membayangkan reaksi Key jika aku menjawab ’iya’.

”JAWAB AKU!” serunya.

”Ne..”

Aku menunggu reaksinya. Menunggu dia meneriakiku tapi aku malah mendengar isakkannya semakin keras.

”Kau jahat padaku, honey..” katanya disela isakkannya.

”Mianhae..” kini aku juga merasakan air mata mulai membasahi pipiku. Ah~ apa-apaan aku ini. Aku tak boleh menangis. Dengan cepat kuhapus air mataku dan mengendalikan diri.

Saat aku mau berbicara lagi, aku baru sadar kalau telpon kami terputus.

Ah~ otthokae? Kenapa dia memutus telponnya? Jangan-jangan dia memberitahu Jinki tentang hubunganku dengannya selama ini.

Aku harus berpikir postitif. Tak akan terjadi apa-apa walau Key mengungkapkan apa yang kami berdua lakukan 3 tahun ini. Aku dan dia hanya berteman biasa, kami tak pernah melakukan hal gila selain.. yeah, ciuman.

Tapi aku memang tak bisa menghilangkan kegelisahanku. Aku lalu berusaha menelpon Key lagi. Tapi dia tak mengangkatnya.

Ah~ otthokae?

Apa aku telpon Jinki saja? Untuk mencari tau situasi yang terjadi.

Akhirnya, dengan penuh keberanian akupun menelpon Jinki.

”Yeoboseyo..” Jinki menyahut.

”Jinki-ya..” aku berbicara perlahan untuk memastikan keadaan disana baik-baik saja.

”Hm~ yeobo, kau belum tidur? Ngapain menelponku?”

Aku bingung untuk menjawabnya. Tapi, sepertinya tak ada hal yang buruk seperti yang kupikirkan terjadi disana. Dari suara Jinki, tampaknya dia malah mau tidur.

”Ah~ tak apa. Kau beristirahatlah.” kataku hendak menutup telpon.

”… aku belum bisa tidur,” katanya, ”Taeminnie belum pulang, sementara Key, entah kenapa tadi dia pergi begitu saja. Aku akan menunggu mereka pulang dulu baru tidur, sambil menemani Minho nonton bola tentunya…”

”Key pergi?” tanyaku.

”Ne… mungkin pergi minum. Atau pergi ke rumah yeoja-nya. Entahlah, aku juga tak tau, anak itu suka main rahasia denganku sekarang…”

Aku terdiam sambil berpikir, kemana Key pergi selarut ini. Ah~ aku cemas sekali dengannya. Apa dia akan ke rumah ku?

”yeobo… kau masih disana?” tanya Jinki.

”ah.. Ne,” kataku gelagapan. ”Jinki-ya, aku tutup telponnya ya. Aku mau tidur.”

”Ne.. mimpi indah ya..”

@@@@@@@

Satu jam berlalu setelah telponku dengan Jinki berakhir. Tapi aku masih belum bisa memejamkan mataku. Masih mencemaskan Key tentunya.

Dia tak menjawab telponku, tak membalas pesanku. Aku takut dia melakukan hal bodoh. Aku bukannya terlalu percaya diri hingga berpikiran seperti itu. tapi hati orang siapa yang bisa tau. Key yang terlihat tegar itu nyatanya sangat rapuh.

Oh Tuhan.. perasaan apa ini? Kenapa aku jadi memikirkannya saja? Kenapa aku masih tak bisa menghentikan kepedulianku padanya?

Aku tak mencintainya.. hanya Jinki satu-satunya namja yang kuinginkan dan kucintai.

Tapi aku begitu merasa bersalah pada Key. Begitu menyesal karena membohonginya. Terlalu mencemaskannya dan saat Hp ku berbunyi yang panggilannya berasal dari Key, aku menjadi sangat bersemangat untuk menjawabnya.

Tapi, suara itu bukan suara Key. Hanya suara dari seorang namja asing yang berkata, ”aku disuruh tuan ini untuk menelpon anda. Tuan ini sedang mabuk, anda bisa kemari untuk membawanya pulang?”

Dengan cepat aku menjawab ’Ya’, lalu tak peduli dengan malam yang sudah larut. Aku keluar dari apartemenku, dan dengan menggunakan taksi, aku bergegas ke bar tempat Key berada.

@@@@@@@

Aku duduk di samping Key yang sedang tak sadarkan diri akibat alkohol. Dia meletakkan kepalanya di atas meja, matanya terpejam. Tapi aku bisa melihat butiran air mata disana.

Hatiku sangat sakit melihat dia seperti ini. Malaikat pelindungku, sahabat terbaikku yang selalu menangis karena aku.

Ku seka air matanya dengan tanganku, lalu aku membelai wajah dan rambutnya.

Aku mana mungkin bisa tak peduli padanya. Di saat aku menderita dialah yang berada disisiku. Di saat aku menangis karena Jinki, dialah yang meminjamkan bahunya untukku. Mana bisa aku membuangnya.

Apa aku salah kembali bersama dengan Jinki dan mengabaikan Key?

Aku ingin Key merasakan kebahagiaanku, tapi nyatanya, dia terluka. Mana mungkin aku bisa hidup bahagia sementara Key tersakiti.

Apa aku terlalu tamak menginginkan mereka berdua bahagia bersamaku?

Ya.. aku memang terlalu rakus. Sekarang aku sadar perasaanku sebenarnya. Key benar selama ini. Jauh di dalam hatiku, aku juga mencintainya.. tapi perasaan itu kutekan karena aku memang lebih mencintai Jinki.

Aku menggenggam tangan Key dan menciuminya sambil menangis. Aku merasa bersalah .. sangat bersalah.

”Honey.. kenapa kau menangis?” Key terbangun. Aku tau dia masih dikuasai alkohol, tapi aku senang sekali saat melihatnya tersenyum untukku.

Dengan tangannya yang bebas, dia membelai rambutku dengan sangat lembut, membuat perasaanku nyaman.”Apa Onew-hyung yang membuatmu menangis lagi?”

Aku menggeleng masih menggenggam tangannya, ”Ani..”

”Baguslah,” katanya kemudian menyeka air mataku. ”Kau memang sangat cantik jika sedang menangis.. tapi aku lebih suka jika kau tak menangis. Matamu lebih indah jika sembab, tapi itu pasti terasa perih.. aku tak suka Rumi ku merasa sakit.”

Key kemudian memelukku, mengecup keningku, lalu semakin turun hingga bibir kami bertemu. Entah kenapa aku tak kuasa menolak ciumannya kali ini walau aroma keras alkohol sangat terasa diciumannya. Tapi kubiarkan saja dia melakukannya dan malah membalasnya.

Saat ciuman kami berakhir, aku melihat lagi senyuman manisnya dan setelah itu dia tertidur dalam pelukanku tanpa menyadari kalau tangisanku semakin deras.

Aku lalu mencoba mengendalikan emosiku. Setelah cukup tenang, aku lalu mengambil Hp Key yang tergeletak di atas meja. Aku akan menelpon Minho untuk menjemput Key disini.

@@@@@@@@

Aku melihat Minho setengah berlari memasuki bar dan dengan langkah cepatnya bergegas menuju meja tempatku menunggunya.

”Dia mabuk?” tanya Minho sambil menujuk Key saat sudah dihadapanku.

”Ne..” kataku. ”Jinki.. dia tak tau kan kalau aku yang menyuruhmu kemari?”

”Kau tenang saja…” sahutnya ketus.

”Gomawo…”

”Dia… dia seperti ini karena kau ’kan?”

”Aku tak tau..” kataku.

”Noona… kumohon, untuk kali ini. Demi Onew-hyung dan Key… kau bersikap lebih bijaksana lagi. Key tak mungkin bisa melepaskanmu… Onew-hyung juga. Jadi, kau lah yang harusnya bisa memilih.. kau tidak bisa hidup dengan mereka berdua secara bersamaan…” kata Minho berusaha menasehatiku.

”A-aku tak bisa memilih…”

”Bisa!” serunya.

”Aku tak bisa memilih salah satu dari mereka..” hentakku.

”Kalau begitu, tak usah memilih keduanya. Menjauhlah.. menjauhlah dari kami!”

Aku memandang Minho dengan pandangan tak percaya, tak menyangka dia bisa mengucapkan kalimat kejam seperti itu, ”Aku sudah sangat menderita ketika menjauh dari Jinki. Mana mungkin aku bisa melakukan hal itu lagi!”

”Kau pikirkan caramu sendiri… aku hanya memberikan saran… tapi aku tak ingin kau membuat kedua sahabatku hidup bagaikan musuh! A-aku tak ingin hanya karena seorang yeoja.. persahabatan kami menjadi hancur.”

Aku menatap Minho tajam sementara dia tak peduli padaku. Dia membopong Key kemudian pergi dari bar meninggalkanku sendirian.

@@@@@@@

Menjauh… haruskah aku menjauh lagi? Aku tak bisa melakukan itu lagi! Aku sudah berjanji pada Jinki akan menunggunya untuk menikahiku…

Tapi, bagaimana mungkin aku dan Jinki bisa menikah sementara aku juga memiliki perasaaan pada Key.

Semalaman aku tak bisa tidur karena memikirkan hal itu. aku gelisah dan kelelahanku semakin menumpuk.

”Ruru-ya… kau kenapa? Kalau kau sakit lebih baik tak usah bekerja..” kata eomma saat kami menyantap sarapan di ruang makan bersama, berdua saja karena ayahku sedang berada diluar kota.

”Gwenchana eomma..”

”Kau dan Jinki sudah kembali bersama ’kan?” aku mengangguk. ”Semalam sebelum kau pulang kerja, ibunya Jinki mengabariku. Baguslah, tapi ingat walaupun kalian sudah kembali bersama dan dulunya pernah menikah jangan berhubungan terlalu jauh. Pernikahan kalian masih lama, jangan sampai perutmu membesar duluan. Tak ada sejarah dalam keluarga kita menikah dalam keadaan hamil duluan. Mengerti?!” eomma berkata panjang padaku.

”Ne eomma…”

”Heyy, kenapa kau lemas sekali? Tak ada tanda kebahagiaan darimu. Ada apa?” eomma masih mencecarku.

”Tak ada apa-apa..” sahutku datar.

”Kim Rumi.. Yaa, kalau ada masalah ceritakan pada eomma! Jangan sampai kau melakukan tindakan tergesa-gesa yang merugikanmu seperti dulu. Katakan, ada apa?!”

Aku diam saja, berusaha secepat mungkin menghabiskan makananku kemudian pergi dari rumah untuk bekerja. Aku tak ingin di interogasi eomma lagi.

Tapi kemudian eomma berkata, ”Apa karena Key?”

Aku menghentikan makanku dan memandang eomma. Hebat, dia tau apa yang sedang menyumbat pikiranku.

”Hah, sudah kuduga. Namja seperti itu sangat keras kepala, dia tak mungkin berhenti jika tak mendapatkan apa yang di harapkannya. Jangan pikirkan dia dan teruskan hubunganmu dengan Jinki.”

”Eomma, kenapa eomma berkata seperti itu? kenapa eomma tampaknya begitu membencinya. Dia sangat baik padaku eomma, saat Jinki menceraikanku, hanya key disisiku, sementara eomma… menyalahkanku. Lalu saat aku menderita karena pengobatanku juga.. hanya dia yang menemaniku…a-aku..”

”Berhentilah memujinya! Dia melakukan itu karena dia menginginkanmu… dia tak tulus!” kata eomma menghentakkan tangannya ke atas meja makan. ”Ah~ Rumi-ya,. Kenapa kau jadi seperti ini? Jangan bilang kalau kau juga mulai menyukainya..”

Aku mengangguk dan eomma berdiri dihadapanku dan dengan setengah berteriak dia berkata, ”Jangan gila Rumi! Bagaimana dengan Jinki?”

”Jangan mencecarku eomma.. aku lelah. Eomma tak tau menderitanya aku gara-gara masalah ini..” aku lagi-lagi menangis seolah mata ini begitu banyak menampung air sehingga aku dengan gampang membuang-buangnya.

Eomma kembali ke kursinya. Terlihat sangat penat. Lalu berkata, ”sekarang, saatnya untukmu membuat pilihan. Kau tak bisa bersama kedua-duanya. Pilih salah satu, atau melepas mereka…”

”eomma… aku tak bisa..” bantahku. Kenapa eomma malah menyuruhku melakukan hal yang sama seperti di suruh Minho?

”Ini hidupmu Rumi.. jadi kau harus membuat pilihan. Apapun yang kau pilih jelas menyakitkan.. tapi eomma hanya bisa menyarankan saja..”

”Apa? Apa yang harus kulakukan.. ah~ tapi aku tau, eomma pasti menyuruhku melepaskan Key.. yah.. itu karena eomma membencinya..”

”Aniya!” seru eomma dengan nada meninggi. ”Baiklah, kalau begitu, tinggalkan mereka berdua dan mulailah hidup baru. Memilih salah satu, akan melukai yang lain. Jadi menjauhlah… wajahmu toh tak buruk. Eomma akan mencarikan namja lain untukmu.. dulu saat kau eomma jodohkan dengan Jinki saja kau bisa mencintainya. Jadi, turuti saja saran eomma.. itu yang terbaik!”

”Shiroh!” kataku. Aku lalu meninggalkan ruang makan menuju kamarku, setelah mengambil tas kerja, buru-buru aku keluar dari rumah untuk berangkat ke kantor. Tapi sepanjang perjalanan di dalam bus, aku selalu memikirkan perkataan eomma.

Apa yang dikatakan eomma seperti yang Minho inginkan. Dia juga ingin agar aku menjauh dari kedua hyungnya.

Tapi, apa aku bisa melakukan itu? aku baru saja berbaikkan dengan Jinki. Aku baru saja merasakan kebahagiaan lagi.

Tapi kebahagiaanku jelas-jelas melukai Key.

Aku lelah untuk berpikir. Ah~ aku ingin mati saja rasanya…

Ani.. ani.. aku tak boleh mati! Hanya karena masalah ini aku tak harus mati. Bodoh sekali aku jika mengakhiri hidup hanya karena masalah asmara.

Tapi, aku ingin semuanya ini lekas berakhir.

@@@@@@@

Aku baru ingat kalau hari ini aku berjanji dengan Kyungho-sunbae untuk pulang bersamanya sepulang bekerja. Menepati janji karena dia sudah membantuku membohongi Key, walau sekarang percuma.. toh sudah ketahuan Key kalau aku hanya pura-pura saja pacaran dengan sunbae.

”Hey.. wajahmu jangan masam begitu karena mentraktirku disini…” kata Kyungho sunbae dari balik daftar menu makanan. ”Kau tak suka makanan prancis?”

”Aniyo sunbae.. ”

”baiklah.. aku pesan menu rekomendasi hari ini..” kata sunbae pada pelayan dan lalu menanyaiku, ”Kau pesan apa?”

”Sama saja…” hah.. aku tak mengerti dengan nama menu-menu itu. ini pengalaman pertamaku makan di restoran prancis.

Lalu saat pelayan menjauh, sunbae berkata lagi, ”Sekarang ceritakan hubunganmu dengan Key.. dia itu sepupumu atau…”

”Kami sepupu jauh..” jawabku asal dan sunbae membulatkan mulutnya.

”Wow.. tapi sepertinya dia menyimpan perasaan lebih padamu… yeah, karena itulah kau jadi membohonginya dengan menyebutku sebagai pacarmu..”

”Ne..”

”Hubungan terlarang..” gumam sunbae sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

”Sunbae.. aku mau curhat…” kataku.

”Baiklah.. ada apa?”

”Aku punya seorang teman… dia merasa dilema karena ada dua orang namja yang menyukainya…”

”..Chakaman…” sunbae menyelaku. ”Jadi, ini bukan cerita tentangmu?”

”Ne.. tapi sahabatku..” kataku berbohong dan sunbae menelan mentah-mentah ucapanku. ”Namja pertama adalah mantan suaminya…. temanku ini masih mencintainya. Lalu namja kedua adalah sahabat namja pertama. Temanku ini juga, yeah.. menyukainya…”

Sunbae menyelaku lagi, ”Mirip Isabella swan ya.. terjebak dua cinta dan mencintai keduanya…”

”Mwo? Isa.. nugu?” kataku tak mengerti ucapannya.

”Hah.. kau kuno Rumi. Isabella swan, yang di ’Twiligth’. Dia mencintai Edward si vampir tapi juga mencintai Jacob si manusia serigala…”

”Lalu dengan siapa dia pada akhirnya?”

”Tentu saja Edward… dia bahkan mengubah Bella menjadi sama dengan dia…”

”Lalu Jacob?” kataku lagi.

”Baca saja sendiri.. tak seru jika kuceritakan.. aku mengoleksi novelnya. Kau boleh meminjamnya…”

”Ah~ aku tak suka membaca…”

Sunbae tertawa dan saat itu makanan pun tiba. ”Makanan Prancis itu sangat rumit. Porsinya sedikit tapi disajikan secara bertahap dan butuh kesabaran dalam memakannya tapi, dengan segelas anggur merah… melengkapi semua kenikmatannya. Sama seperti hidup, semuanya ada tahapannya. Dari makanan pembuka sampai penutup dan anggur menjadi pelancar memuluskan jalannya di kerongkongan…”

”Filsafat aneh..” kataku tak peduli.

Tapi Subae cuek saja mendengar komentarku dan dia berkata, ”Bella.. bagiku pribadi yang tamak. Tapi sangat beruntung karena mendapat dua cinta.. walau itu juga bisa berarti tragis… apalagi dengan jalan yang dia pilih. Kalau aku jadi dia.. aku akan melepaskan keduanya, dan memilih bersama manusia biasa. Tak ada gunanya keabadian.. dan tak ada gunanya juga hidup dengan manusia yang bisa berubah menjadi makhluk penuh bulu.. setampan apapun mereka. Menjadi manusia itu adalah menjalankan hidup sebaik mungkin tanpa harus menyakiti…”

”Lalu, apa yang harus temanku pilih?”

Sunbae tersenyum saat itu, ”Yah.. selain hidup tanpa saling menyakiti ada satu hal lagi yang terpenting dalam hidup manusia…”

”Apa itu?”

Sunbae menegakkan duduknya dan menaruh tangan kanannya di atas dadanya, ”Hati.. percaya pada hati. Mengikuti kata hati nurani. Hati yang menyebabkan kita menjadi manusia…”

”Percaya pada hati?”

”Ne.. percaya pada hatimu lalu menjalankan hidup dengan penuh semangat! Tak ada yang bisa kita percayai selain hati kita sendiri. Turuti kata hati.. jangan menyesal dan bersemangatlah…” kata Sunbae dengan senyum cerahnya yang membuatku terpesona.

Hah.. Sunbae.. dia benar-benar pribadi yang luar biasa. Berbicara sebentar saja dengannya sudah membuat kegelisahanku sirna.

Percaya dengan hati. Itu yang harus kulakukan. Aku memegang dadaku, mencoba mendengarkan perasaanku. Aku akan percaya dengan perasaanku sendiri kini dan ketika saat membuat pilihan tiba.. aku akan menuruti apa yang hatiku katakan.

To Be Continued

#Yap.. dah nyampe part 12. rencana awal sebenarnya gak sepanjang ini. Tapi setelah dilihat-lihat rancangan awal, kayaknya bakal ada banyak part lagi kedepannya . di part ini Nakor aku muncul *yeyeye.. lari-lari keliling kampung* akhirnya Park Chaeri ada di ff ini.. jadi yeojachingu Taemin pula *bangga*. Seperti biasa aku ngetik sambil ngalir az, walau emang udh dikonsep pas awal, jadinya pas udh jadi nih chap jadi berlembar-lembar. = =’… dan tentang perasaan Rumi yang mungkin reader bakal bilang, Rumi Aneh, Maruk dll.. tapi itulah manusia chingu. Tak ada yang tak aneh dan tak rakus. Yang doyan selingkuh ma TTM-an pasti ngerti deh buahaha~. Tapi pada intinya, sebanyak apapun namja yang mendekati kita.. memberi kita cinta pada akhirnya hanya 1 saja yang bakal jadi pelabuhan hati kita. Soo~ siapakah yang entar dipilih Rumi… ditunggu saja ya ^^

Yeah,, seperti biasa pesanku, jangan lupa KOMEN. Karena komen yang benar-benar mengapresiasikan ff ini, membuatku semakin semangat menulis. ^^/

Untuk part berikutnya… masih akan lama tapi tenang, pasti lanjut kok J

50 pemikiran pada “Married Idol (chapter 12)

  1. annyeong aku reader baru disini. .
    alur ceritanya makin rumit aja ni n seru, kasian rumi harus milih antara key n onew tu kan pasti sulit.
    taemin ciuman ga kebayang deh,tae kan polos banget.
    authornya biasnya onyu kan tp d ff ni d pasangn ma taemin ya.
    lanjut ya. .

  2. Ping balik: Tweets that mention Married Idol (chapter 12) « ♥~ Wonderful OnHEe ~ ♥ -- Topsy.com

  3. INJEK RUMI!!!
    itu chaeri muncul jadi hoobae taemin pula…
    sangat berkebalikan dari kenyataan. mahahaha~
    KALO RUMI PILIH KEY ATAU GAK MILIH DUA2NYA, AKU GENTAYANGIN MITMIT!
    aku mau rumi-jinki pokoknyaaaaaaa >o<

    btw, mana mit gada part yg mengarah ke NC'an.. hahaha

  4. onnie aku mau rumi-jinki
    ga ada rumi-key aplg rumi-Kyungho #plak
    makin rumit ya hidup rumi,
    Jgn-jgn ntr onnie buat rumi gila pula *sotoy*

    Ada chaeri,ckck onnie mau eksisi..
    Emang, Chaeri udh cerei onn sama kyu??
    wkwk, udh pacaran sama taemin aja.

  5. Astaga! Ada julukan baru bwt Taemin rupaNya “makhluk pencium” hahaha
    Yuk ahh dipilih..,dipilih..,dua2Nya punya cinta dgan porsiNya msig2,.kekeke

  6. wooooo rumii penyakitnya kambuh, egoisnya muncul lg. hahahaha

    yeah hidup adalah pilihan dan pilihlah dengan hati nurani *sokbijak*
    PLEASE PLEASE KAK, I SHIP RUMI-JINKI!!!
    T_______T cariin deh si key cewe biar ga ngarepin rumi mulu!

    selama apapun updatetannya aku kan tetap setia menunggu!!

  7. onnieeeeee *pelukpelukmitmitonnie*… Akhr’y d’post jga..,. Skrang jdi hri slsa y onn? Hohoho..
    Yg jinki pov mggu kmaren kya’y gk d’post ya? Next part cpet y onn wkwkwk

    jengkel jga aq ma rumi…jgn2 dia mlih kyungho lagi..wkwkwk

  8. rumi, kmu plih yg mana? Aq jdi ikutan dilema wkwkwk mlih kyungho mungkin..wkwkwk

    onnieee *peluk2mitmitonnie* akhrnya d’post jga…hohoho next chapt cpet y onn..

  9. Author, aku akan tetap dukung Jinki-Rumi!
    Bikinin atau cariin karakter lain buat jadi pasangan Key! #plaaak
    Dan jangan bilang kalo Rumi akan berakhir dg Kyungho! Andweeee!
    Kyungho ama aq aja! #plaaak

  10. uaa..ni FF PALING SAYA TUNGGU DIANTARA SEMUA FF!!

    TDINYA SHE’S MY EX WIFE!!

    tpi sudah tergantikan dengan ff ini..

    critanya bner2 bikin saya deg2an,haru,bimbangg..

    tpi kalo saran saya..jadi sama MINHO bgus juga!!kan suka berawal dari benci!!

    author boleh ga jangan lama2 ngeluarin part selanjutnya??penasaran berattt niee..trus panjangin sepanjang mungkiiinnnn\

    mian saya jadi readers bawelll

    • wow.. Thanks dah terbawa alur nih ff.. ditungguin pula.. tp mian.. nih ff dah q tetapkan cuman pub seminggu sekali, aq nya sibuk banget…. tp tiap part di usahain panjangnya tetep kok.. nih dah cukup panjang lho 17 lbr, bisa jd 2 part tuh.. hehehe
      usul Minho jatuh cinta ma Rumi?
      hm~ dipertimbangkan deh…

  11. Eh g tw’a..
    Tnyta sikap Minh0 yg ky gt tnyta Minh0 jg suka m rumi.
    OMG jgn bqn part bgunuan y th0r.nambah pusiank aj..#plak
    Haha..

    PK0’a rumi kudu wjb milih Jinki(^.^)v

  12. y ampun bc ff penuh perjuangan hp aq mati ditengah2..
    Rumi maruk
    jawab.y iya bgt
    dag gthu narsis
    lucuan readz.y lah oen hahaha
    hidup adalah pilihan
    tp pilih onewkan oen

  13. omomo…..
    Taeminnie…. *lemes*
    *broken heart*
    Kau mengacaukan hati noona…. Hiks…

    Aigoo…. Ini lagi si key ngerepotin aja !!
    *takol*
    Pkonya rumi-jinki harus jadi !!! w g peduli jalannya gimana. Pkonya harus jadi !! *dicekek mitmit*

  14. onn~ kenape taemin yg polos jd kaya begitu? #plak
    Shock pas ada nama Chaeri nongol, hahaaa si onnie kaga mau si taem2 di ambil orang tuh :p
    Ihh~ rumi gimana sih?
    Masa bisa suka ama key juga, poko’a ga boleh *loh?*
    Saya cuma setuju Rumi sama Jinki!! 😀

  15. waaaa akhirnya setelah seminggu lebih ku menunggu dan menunggu adajuga part 12
    keren eonni..
    alurnya keren..
    wah pokonya Rumi KUDU AND WAJIB milih Jinki
    keynya cariin cewe lain aja dehh..
    Taeminnie wah kamu sudah dewasa yah..sudah berani kissu-kissuan..
    hehe

    Ditunggu next partnya ..:))

  16. annyeong ..
    aku reader baru di sisni ..
    bagusbagus ceritanya ^^
    ntar rumi pilih sapa ya ?? harus wajib dan mesti milih jinki *plak*
    next partnya di tunggu tor 🙂

  17. OMG!!! Ffmu semakin keren
    Astaga chingu….
    Aku sampe ngga tau mau comment apa
    Kebiasaanku kalo ada ff sangat bagus susah comment pnjg2
    Aigoooo~ ini keren bangeeeetttt

  18. aigo, aku juga ikutan shock dengar taemin punya yeojachingu. masih gak siap, aku malah maunya taemin jadi perjaka terus. hehehe 🙂
    gak ding taemin harusnya dengan aku… *cintamati*
    kalo aku diposisinya rumi aku juga bakalan bingung >.>>

  19. kyaa… taemin punya yeojachingu ???
    ga kebayang, si maknae yang imut itu ahli dalam hal poppo-poppoan…
    yaa rumi, dilema lagi dehh??
    seruu…

  20. i find you onmithee, khu khu khu khu~ #bangga
    jjaahh, si Taem uda punya yeoja, agak gak rela -____-”
    kalau begitu saya lanjut dulu, kekekeke~

  21. Rumi labil bwt menentukan dia cinta siapa. Rumi jg sharusnya tegas sm Key dri awal klo dia emg gk mau sm Key. eh ini pas Key nangis, dia malah ada perasaan sm Key!!!!! hikss,,, kasian Onewnya kan,,, musti sakit hati untuk yg kedua kalinya kalau misalkan Rumi ttp pda pendiriannya, gk mau milih salah satu d antara mereka, atau ninggalin kehidupan mereka berdua

*Ayo Comment Dunks ^0^/