LIKE THE SUN (Part 1)


Title: Like The Sun

Author: OnmitHee

Main Cast: Kim Rumi, Lee Jinki, Kim Kibum

Legth: Sequel

Genre: Romance

Rating: PG-15

 

 

STORY

Gadis berambut hitam sebahu itu berlari dengan senyum merekah. Rambutnya yang terurai itu berkibar mengikuti larinya. Gadis itu bernama Kim Rumi. Dia baru saja menjuarai interhigh pada turnamen musim gugur di cabang olahraga lari 100 meter.

Dia masih duduk dibangku pertama di sekolah menengah atas, usianya belum genap 17 tahun. dan penghargaan di turnamen itu adalah penghargaan pertamanya untuk tahun ini. sebelumnya dia memang selalu menjuarai turnamen itu saat masih di sekolah menengah pertama.

Dan dia berlari dengan penuh semangat untuk memberitahukan berita bahagia tentang kemenangannya tersebut.

Bukan untuk orang tuanya, walau saat itu jelas, ibunya sedang menunggunya di rumah.

Tapi dia berlari kearah lain, bukan menuju rumahnya. Tetapi ke rumah sakit pusat Seoul.

Menceritakan hal bahagia itu untuk sepupunya yang sedang terbaring sakit disana.

 

+++++++

 

** Rumi POV

”Kibum-ah…” seruku riang sambil membuka pintu ruangan tempat sepupuku, Kim Kibum dirawat. Perawat yang saat itu ada di dalam ruangan itu mengangkat telunjuknya dan menaruhnya di depan bibir, menyuruhku jangan berisik yang tentu saja ku abaikan.

”Hey jelek… ngapain kemari?” jawab Kibum acuh. Seperti biasa dia memang selalu ketus padaku. Tapi, bukan berarti dia jahat, dia memang selalu memanggilku dengan sebutan ’jelek’.

”Aku membawa kabar gembira..” kataku duduk di sisi tempat tidurnya.

”Kau dan si alis tebal sudah jadian ya? Jangan harap aku memberi selamat..” katanya, saat itu kami sudah berdua saja. Perawat yang menjaganya tadi sudah keluar.

”Namanya Lee Jinki.. dan dia sunbaemu. Jangan menjulukinya seperti itu!”seruku sambil merebahkan diri disampingnya. Kebiasaan yang selalu kulakukan saat menjenguknya, berbagi tempat tidur dan kemudian memijat tangannya yang bebas dari infus.

”Aku juara 1 interhigh Seoul. Tinggal menunggu waktu aku ditarik pelatnas dan mewakili negara kita untuk mengikuti kejuaraan dunia…”

”Wow, Daebakk. Tapi aku tak akan mengucapkan selamat sampai kau berhasil mendapatkan emas di olimpiade,” sahut Kibum.

”Kau pelit sekali…” sahutku, lalu ku miringkan tubuhku dan wajah kami bertemu. Aku sangat suka memandang mata Kim Kibum. Matanya yang sangat jernih dan selalu berhasil menenangkanku hanya dari melihatnya.

”Kau sudah beri tahu orang tua mu?”

Aku menggeleng, ”Kau tau kan mereka tak akan peduli..”

”Pulanglah… ibumu pasti menunggumu..”

”Hanya untuk mendengarkan cerita konyolnya tentang perselingkuhan aboji. Aku tak butuh itu..”

”Kau selalu berpikiran buruk Rumi..”

”Tapi itu yang selalu terjadi…” kataku sambil memeluk tubuh sepupuku itu. ”Aku.. lebih nyaman disini. Karena hanya kau yang benar-benar keluargaku..”

”Selalu berkata seperti itu..” Kibum terkekeh setelah itu.

”Karena itu berjuanglah…. kalau kau sampai menyerah. Aku akan sendirian.”

”Tak akan kubiarkan kau sendirian… kita akan selalu bersama. Aku bersumpah!” seru Kibum.

Seperti biasa, aku terhanyut dengan ucapannya itu. aku mengeratkan pelukanku padanya dan kemudian tertidur disampingnya.

 

+++++++

 

** Kibum POV

Aku memandangi sepupuku yang usianya terpaut 3 tahun dariku. Harusnya aku memanggilnya ’noona’ tapi aku lebih suka memanggil namanya dan terkadang menyebutnya ’jelek’ walau pada kenyataannya, dia adalah yeoja tercantik yang pernah kutemui.

Mungkin bisa juga dia ku sebut sebagai cinta pertamaku yang tak pernah bisa kudapatkan karena jelas saja, kami masih punya hubungan darah. Dia adalah anak dari kakak ayahku, jelas hubungan kekeluargaan kami masih terlalu dekat walau haraboji dan sebagian besar keluarga ayahku menolak Rumi dan ibunya masuk dalam bagian keluarga kami.

Dari cerita eomma, aku tau kalau Pernikahan ayah Rumi dan ibunya sangat ditentang keras. Sampai sekarang kata restu tak pernah terucap dari mulut haraboji. Alasannya sendiri sangat klise, karena ibunya Rumi bukan berasal dari keluarga berada. Tak sebanding dengan keluarga pihak ayahku yang sudah kaya raya dari jaman Cheongsan.

Tapi, dengan pernikahan yang ditentang seperti itu bukan berarti mereka menjalani cerita cinta yang sangat dalam. Pamanku, tampaknya menyesal telah menikahi ibunya Rumi tapi tak sanggup menceraikannya. Yah, tentu saja menyesal karena haraboji telah sukses membuat keluarga Rumi mengalami krisis finansial.

Rumi selalu bercerita tentang perilaku kasar ayahnya yang sangat gemar memukuli ibunya jika sedang dalam kondisi mabuk. Hal itu terjadi sejak Rumi di sekolah menengah pertama dan semakin diperparah karena sekarang, pamanku itu juga memiliki wanita lain.

Aku tau Rumi sangat menderita karena hal ini. Tapi dia selalu tegar, tak pernah menangis dihadapanku. Dia yeoja terkuat yang pernah ku kutemui.

Aku sangat ingin selalu bersamanya…

Walau aku merasa tak bisa sekuat dirinya. Dengan penyakit leukimia stadium 2 yang ku derita. Aku tau, kesempatan sembuhku sangat besar, terlebih setelah aku mendapat cangkok sumsum tulang belakang. Tapi, aku merasa.. aku tetap lemah.

 

++++++++

 

Di pertengahan musim gugur, aku dinyatakan sembuh. Sel darah putihku sudah kembali normal, aku sudah bisa menjalani hidup seperti saat-saat sebelum aku di rawat di rumah sakit lagi. Walaupun, masih harus mengikuti berbagai terapi tentu saja. Tapi aku senang sekali.

Dan saat ulang tahun ke-14 ku tiba, aku merasa kepulanganku dari rumah sakit ke rumah adalah kado terindah dalam hidupku.

Walau sayangnya, Rumi tak terlihat menjemput kepulanganku. Yah, aku mengerti.. mana mungkin dia bisa ikut sementara dalam rombongan yang menjemput kepulangan ku ada Haraboji disana.

Dan Yeah, ku akui…  orang tuaku juga tak menginginkan ada Rumi disana.

Aku dapat memahaminya…

Bagiku, walau Rumi tak ada tapi dialah yang selalu menemaniku setiap harinya saat aku di rumah sakit sementara yang lain, sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Yah.. tak apa. Yang penting aku kembali sehat. Aku rasa itu yang paling Rumi inginkan saat ini.

 

+++++++++

 

** Author POV

Ditengah dinginnya bulan desember. Di antara salju-salju yang turun, seorang gadis remaja berdiri menunggu sesuatu di samping pintu gerbang sebuah sekolah khusus putra.

Gadis itu tak bisa menahan degup jantungnya saat pintu gerbang terbuka dan siswa-siswa yang bersekolah disana satu persatu keluar.

Matanya mencari dan terus mencari.. mencari seseorang yang sangat ingin di temuinya.

Lalu terdengar suara seseorang yang menepuk bahunya, ”Hey jelek, kau ngapain ke sekolahku?”

Gadis itu menoleh, melihat orang yang menepuknya dan dengan kesal dia berkata, ”Tentu saja mencari Jinki!”

”Sudah mau melakukan serangan rupanya,” kekeh Kibum ikut berdiri di samping Rumi.

”Kalau begitu bantu aku,” Rumi tersenyum pada Kibum.

”Shiroh! Kau tak tau malu apa, menyatakan cinta pada siswa SMP. Kau itu sudah SMA!”

”Tapi,  maret nanti dia juga akan sama sepertiku. Jadi tak masalah…”

”Cih~ sudahlah,… kalau kau suka dia, berusahalah lebih keras. Dia itu populer..” kata Kibum lalu meninggalkan Rumi yang masih menunggu Jinki.

 

+++++++

 

** Rumi POV

 

Sudah 1 jam aku menunggu Jinki sejak Kibum pergi. Tapi dia tak kunjung terlihat… padahal cuaca dingin sekali.

Jelas-jelas aku tak melihatnya keluar tadi. Dan aku sudah bertanya-tanya pada teman sekelasnya yang aku kenali, tapi mereka bilang Jinki masih di dalam sekolah.

Ah~ aku harus tetap menunggunya… tak peduli walau badai salju. Aku tak akan pergi dari tempat ini sampai bertemu dengannya.

Aku duduk menjongkok sambil merapatkan baju hangatku. Bisa dibilang aku bodoh… bertingkah seperti ini. Tapi, ini kulakukan karena aku sangat menyukainya…

Aku rela melakukan apa saja agar bisa bersamanya… tak peduli walau dia lebih muda dariku… tak peduli orang-orang menyebutku aneh.

Aku sangat menyukainya….

Dan semua itu tentu saja ada alasannya. Alasan yang sangat sepele…

Itu semua terjadi setahun yang lalu, tepat pada tanggal yang sama seperti hari ini.

Saat itu, Kibum baru saja masuk ke sekolah yang sama dengan Jinki. Dan hari itu, aku menjemputnya, pada saat itulah untuk pertama kalinya aku bertemu dengan Jinki.

Karena mereka bersekolah di sekolah khusus putra jadi kejadian tindak kekerasan diantara siswa memang terjadi, salah seorang teman Kibum diperjalanan pulang di palak oleh salah satu senior dan aku menyaksikan hal itu.

Saat itu, aku dan Kibum tak bisa berbuat apa-apa. Lagipula aku takut nanti Kibum terkena dampaknya. Di tengah sikap kepengecutanku itu, Jinki muncul.

Dia datang laksana pahlawan melindungi yang lemah. Tak peduli musuh yang di hadapinya adalah teman-teman seangkatannya.

Dia melindungi anak itu dan berkelahi dengan teman-temannya. Benar-benar heroik. Sejak saat itulah, aku jadi menyukainya. Terlebih setelah mengetahui kesehariannya yang ternyata sangat ramah dan penuh kharisma.

Bahkan aku tak pernah bertemu dengan namja lain seperti dirinya pada diri teman-temanku. Dia membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama dan semakin hari aku semakin menyukainya, dia adalah cinta pertamaku. Dan aku ingin, dia bisa membalas perasaanku.

 

++++++++

 

Nyaman sekali perasaanku saat ini. Aku mencium aroma yang sangat nyaman. Membuatku merasa tenang.

Duing.. bukannya aku sedang berada di sekolah Jinki untuk menunggunya? Tapi, saat aku membuka mataku, pemandangannya sedikit berbeda.. dan aku bergerak tanpa aku menggerakkannya.

Omo.. omo… rupanya aku tertidur tadi dan saat terbangun, aku sudah berada di punggung seseorang. Dia sedang menggendongku…. Kyaa~

”Kyaa~ siapa kau?! Turunkan aku… jebal!”kataku sambil memukul-mukul punggungnya hingga akhirnya  dia menurunkanku.

Saat aku melihat pemilik punggung itu, aku tak bisa menutupi keterkejutanku dan yeah.. jantungku tiba-tiba berdetak lebih kencang dari sebelumnya.

”Jinki…” seruku tak bisa menutupi kebahagiaanku.

”Ne.. sakit sekali pukulanmu barusan..”

”Oh.. mianhae..”

”Jangan lakukan itu lagi…” katanya memalingkan wajahnya dariku.

”Aku janji tak akan memukulmu lagi…”

”Bukan itu… tapi.. ah, jangan lagi duduk sendirian di tengah salju seperti tadi.”

”Tapi aku menunggumu…”

”Tapi itu bodoh Rumi..” katanya, lalu dia menunduk sambil kakinya mengaduk-aduk salju yang ada di tanah, ”Nanti kau sakit…”

”Tak apa asal aku bisa bertemu denganmu…”

Sekarang mata kami saling berpandangan. Hah~ dia memang lebih muda setahun dariku tapi tak terlihat seperti itu, dia lebih tinggi dariku dan walau wajahnya cukup imut tapi ada ketegasan disana.

”Untuk apa? … kau tak harus melakukan itu..” katanya lagi-lagi mengalihkan padangannya dari ku.

”Ini hari spesial Jinki. Ini adalah hari saat aku pertama kali melihatmu dan..” aku mengeluarkan bingkisan dari dalam tas ku, ”… ini hari ulang tahunmu ’kan? Saengil Chukka hamnida Lee Jinki…”

Aku lalu memberikan bingkisan itu pada Jinki dan dia membukanya. Aku memberinya sebuah syal hasil rajutanku selama 2 bulan ini. Hasilnya memang tak terlalu bagus karena itu karya pertamaku. Dia mengeluarkan syal itu dan memegangnya dengan pandangan tak percaya.

”Ini untukku?” tanyanya.

’Ne.. mianhae kalau hasilnya buruk..”

”Ani.. ini sangat bagus. Aku menyukainya.. ini kado pertamaku hari ini.” dia terlihat seperti akan menangis tapi dia melanjutkan, ”Kau orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun padaku hari ini..”

”Aku merasa sangat spesial..” kataku mengambil syal itu dan memakaikannya di leher Jinki.

”Gomawo..”

Mata kami kini saling berpandangan lagi, dan sekarang memang saatnya untuk memberikan satu kado lagi untuknya.

Aku mendekatkan wajahku padanya, kulihat dia mulai memundurkan dirinya, berusaha menjauh. Tapi dia menghentikan itu dan malah melakukan hal yang sebaliknya, dia juga mendekatkan wajahnya. Dan kemudian yang terjadi, bibir kami bertemu. Dia menerima ciuman pertamaku. Kado keduaku. Aku tak tau berapa lama kami dalam posisi ini. Tapi inilah saat-saat terindah dalam hidupku.

Saat aku sudah melepaskan diriku, buru-buru aku berlari meninggalkannya yang terdiam kaku di tempat. Aku malu jika dia melihat wajah ku yang pastinya merah padam karena ciuman tadi.

 

++++++++++

 

Saat aku sampai di apartemen, buru-buru aku memasuki kamarku. Menghempaskan diri ke tempat tidur, kemudian membenamkan wajahku ke bantal dan berteriak kesenangan disana.

Ah~ aku tadi menciumnya… ternyata begitu rasanya. Bibirnya lembut sekali dan basah…

Omo.. omo.. bibirku sekarang sudah tak suci lagi. Tapi, apa yang akan terjadi setelah ini ya? Jinki menerima ciumanku tadi… apakah itu artinya sekarang hubungan kami sudah resmi…?

Ah~ harusnya aku tak lari tadi, harusnya aku menanyakan perasaannya padaku. Tapi.. ah sudah terlanjur…

Dan kemudian aku mendengar suara bel berbunyi, tapi ku acuhkan karena ada ibuku di rumah, jadi biarkan saja dia yang membukanya sementara aku berganti pakaian.

Tapi, kudengar ibuku memanggilku, ”Rumi..ada yang mencarimu.”

”Ne.., Nugu?” kataku sambil mengganti seragam musim dinginku dengan kaos panjang dan celana pendek lalu keluar dari kamar seraya mengikat kuda rambutku. Aku cukup terkejut saat tiba di ruang tamu, ketika melihat siapa tamuku.

”Jinki? K-kau.. kenapa bisa tau rumahku?”

”I-itu tak penting.. aku ingin kita bicara…” sahutnya.

 

 

~to be continued~

45 pemikiran pada “LIKE THE SUN (Part 1)

  1. Onnie…
    Ngecut-nya reseeeeeeeeeee! Huueeeeee saya penasaran…
    Hahahaha…
    Jinki-kibum seperti biasa rebutan si rumi, wkwkwwkwwwk
    Tapi aku dkunng jinki! Hahahaahaha

    Ayooo oonnn lanjuut, ff lain jg ku tungguu lanjutannyya heheehehhee

  2. Seru mith,,,,rencana ada berapa chapt kah???keren bgt ceritanyaaa,,,sukses ya mith,,,dtggu selalu lanjutannyaaa,,,,kasian key yaa,,,mudah2an key sembuh n ketemu yeoja yg baik juga,,,aminnn,,,heheheeh

  3. Unnie,
    tetep ya si rumi lebi tuaan dari jinki,,,

    iya nih, ngecutnya pada moment yg bikin penasaran,
    gregetan deh ikh!
    Ditunggu part selanjutnya 🙂

  4. Yeyy~~ da ff baru dr mitmit onnie, castnya rumi,jinki,key lg!

    kerenn~~!!
    tp kasian key,selalu mendam perasaannya, d MI jg!

    onnie~ah q tunggu part selanjutnya!
    hwaiting~~^^

  5. haduh~ key lagi…key lagi yang cinta sendiri,
    kasihan… #pelukkey
    onnie seneng bener key menderita??ckck *curiga*

    itu yeobo ku kenapa kerumah rumi??
    saiia penasaran….onn.

  6. Like the sun~ Wow.. :))
    FF bru yang bgs! ^^
    Si Jinki sdh tw perasaan rumi y?? Kok sepertinya romantis skali.. 😛
    kkk.. :)) Ditunggu lanjutannya~ :))

  7. rumi da ah…
    Penggemar brondong (?) kekekeke
    Itu jinki dateng mo bilang kalo sbnernya dia ud punya cewe. jd mnt maap sama rumi… *ngarang seenak udel* XDD

  8. Annyeong.. Sebenernya aku udah baca ff disini agak lama, tapi maaf bru komen..
    Eonni, ff ‘love, friend, or..’ kok ga dilanjut si?

  9. hwaaa~ rumi ama jinki couple nongol lagi! *tepuk tangan*
    aku suka pas bagian rumi digendong ama jinki! Hwee romantis banget! Tapi tapi gimana nasibnya key? Kalo nganggur(?) buat aku aja yaa ~.~

    good fanfic b^^d

  10. hello hello hello
    Hei saia reader br nih disini.
    Cuit cuit ky.a rumi suka.a ma brondong yaaa…
    Yaelah abg gw ngapain tu krmh rumi?

  11. tetep ya rumi y lebih tua, tp gak pa2 ada sensasi baru biasa y kan lebih muda. . .
    Rumi emang blak2 kan ya mau tindakan/omongan ha ha ha ha. . . .
    Main cium trus kabur udh gt main kabur ja lg kyk maling ja he he he
    Rumi emang blak2 kan ya mau tindakan/omongan ha ha ha ha. . . .
    Main cium trus kabur udh gt main kabur ja lg kyk maling ja he he he

Tinggalkan Balasan ke Onmithee Batalkan balasan